MASIH DALAM TAHAP RENOVASI / UNDER CONTRUCTION

Jembatan Suramadu

Salah satu icon Surabaya dan Madura

Bundaran HI Jakarta Indonesia

Salah satu icon kota Jakarta

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 29 Juni 2011

Album Live Concert 2 - Al Madaniyah Group

Alhamdulillah, Album sholawat live concert dari Al Madaniyah telah hadir lagi. Album ini lebih bercorak sholawat dari gambus berbeda dengan album-album al madaniyah sebelumnya. Group sholawat ini berasal dari pekalongan- jawa tengah dan telah mengeluarkan hampir puluhan album sholawat.
Khusus lagu yang menjadi favorite administrator situs ini adalah Narbudak. Tentu ini berbeda dengan pecinta lagu gambus lainnya kan?? berikut daftar lagu dan link downloadnya:
01. Al Madaniyah Concert 2 - Berdzikirlah.mp3
02. Al Madaniyah Concert 2 - Allah Talaathof.mp3
03. Al Madaniyah Concert 2 - Hamba.mp3
04. Al Madaniyah Concert 2 - Narbudak.mp3
05. Al Madaniyah Concert 2 - Habibi Rohmani.mp3
06. Al Madaniyah Concert 2 - Ashbahtana.mp3
07. Al Madaniyah Concert 2 - Yalmuhibbin.mp3
08. Al Madaniyah Concert 2 - Ati Ghalbi.mp3

Demikian Sedikit informasi mengenai album sholawat gambus ini. semoga bermanfaat.

Album Impianku - Al Maqoshida


Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pondok pesantren Ihyaul Ulum Gilang melalui group sholawatnya "AL MAQOSHIDA". yang beralamat
jl. KH.Mukhlas Barat Rt.07/02 Kalanganyar Sedati, Sidoarjo, Indonesia 61253. kata mutiara yang terkenal dari pesantren ini "goresan tinta diatas kertas kuning dinilai lebih berat pahalanya daripada 1000 orang mati syahid". Sholawat yang dipersembahkan ini merupakan bercorak Sholawat modern. dengan lalu terbaik menurut penulis situs ini adalah ilaika ataitu dan mawaidul khoir.
Untuk lebih lengkapnya download aja keseluruhan, karna bagus semua. berikut daftar lagu dan link downloadnya.
01. Al Maqoshida - Maqoshidana.mp3
02. Al Maqoshida - Qolbi Abharo.mp3
03. Al Maqoshida - Ilaika Ataitu.mp3
04. Al Maqoshida - Ya Aiyuhal Ikhwani.mp3
05. Al Maqoshida - Widadukum.mp3
06. Al Maqoshida - Kulama Nadit.mp3
07. Al Maqoshida - Mawaidul Khoir.mp3
08. Al Maqoshida - Thola'al Badru.mp3

demikian sedikit informasi ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Allahumma Sholli Alaa Muhammad wa alaihi.

Album Ya Robba Makkah - Al Widan Group

Puji Syukur kehadirat ALLah dan Sholawat tercurah teruntuk baginda rosulullah, Telah hadir kembali Album sholawat yang berciri khas Al Banjari, untuk kali ini dari group sholawat Al Wildan dari pondok pesantren Darut tauhid Malang Jawa Timur. Khusus sholawat Albanjari ini kami penulis situs ini tertarik pada lagu "Al Kaunu dan Sholatullah Salamullah".
Namun bukan berarti lainya jelek lho... Insya ALlah bagus semua, terlebih buat anak/remaja yang belajar rebana. Berikut ini Daftar lagu dan Link download sholawatnya :
01. Al Wildan Group - Ya Robba Makkah.mp3
02. Al Wildan Group - Al Kaunu Adho'a.mp3
03. Al Wildan Group - Mamaddah.mp3
04. Wildan Group - Allahumma Sholli.mp3
05. Wildan Group - Sholawatul Badr.mp3
06. Wildan Group - Allah Biha.mp3
07. Wildan Group - Hubbun Nabi.mp3
08. Wildan Group - Sholatullah Salamullah.mp3
09. Wildan Group - Muhammadun Basyarun.mp3
10. Wildan Group - Sa'altullahi Barina.mp3

Demikian Sedikit Informasi dari album sholawat al banjari dari AL Wildan Group ini. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 25 Juni 2011

Iman dan Amal

Hudzaifah Trisakti O­nline - Jakarta, "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat." (QS Ibrahim: 24 - 25)

Sebagaimana yang telah kita ketahui, Islam adalah Ad Din yang berintikan iman dan amal. Jika iman (aqidah) itu ibaratkan "pokok"nya, maka dari pokok itulah keluar cabang-cabangnya. Dalam hal ini, cabang-cabang dalam Islam meliputi semua bidang kehidupan. Imam Syahid Hasan Al Bana menyebutkan hal ini dengan kalimat, "Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan da'wah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih."

Iman dan amal atau dengan kata lain aqidah dan syariat tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keduanya ibarat buah dengan pohonnya. Setiap muslim tidak bisa hanya memiliki iman saja tanpa beramal, dan sebaliknya; atau hanya menjalankan syariat saja tanpa aqidah yang lurus, dan sebaliknya. Kedua-kedua musti dimiliki oleh seorang muslim. Masuklah kita ke dalam Islam secara kaffah.

Iman atau aqidah terdiri dari 6 perkara (rukun iman):
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada alam ghaib
3. Iman kepada kitab-kitab-Nya
4. Iman kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul-Nya
5. Iman kepada hari akhirat.
6. Iman kepada qadha dan qadar.

Inti dari aqidah Islamiyah di atas adalah Tauhid kepada Allah, meng-Esakan Allah (Laa ilaha illallah). Yaitu mengakui bahwa tiada Tuhan yang patut di sembah melainkan Allah. Itu artinya, tiada tempat bergantung, tempat berdoa, tempat memohon, tempat berlindung, dsb, melainkan hanya kepada Allah semata. Kalimat Tauhid (Laa ilaha illallah) inilah yang termasuk kalimat dalam "kalimat yang baik" sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 24, "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,..."

Keseluruhan isi Al Qur'an adalah berbicara dari sudut pandang Tauhid. Bersumber dari tauhid ini lahirlah cabang-cabangnya yang berupa peraturan-peraturan yang mengatur hubungan sesama manusia, dan manusia dengan Tuhannya. Dalam semua bentuk peraturan ini tujuan utamanya adalah untuk memperkuat serta menanam tauhid terhadap Allah ke dalam hati setiap orang yang beriman.(hdn)

Jumat, 24 Juni 2011

Sejarah Kereta Api di Madura Beserta Album Foto KA Madura Tempo Doeloe!

Postingan artikel ini sebagai kelanjutan dari postingan sebelumnya tentang sinyal akan kembali diluncurkannya jalur kereta api (API) di Madura yang sudah resmi ditutup sejak tahun 1987. Berikut sejarah KA di Madura yang mulai dibangun sejak era kolonial Belanda di akhir tahun 1800-an.


Jalur KA antara Kalianget (Kab Sumenep - Madura Timur) sampai dengan Kamal (Kab Bangkalan - Madura Barat) pertama kali dibuka Pemerintah Hindia Belanda bagian demi bagian antara tahun 1898 s/d 1901. Periodesasi pembukaan jalur KA di Madura adalah Kamal-Bangkalan (1898), Bangkalan-Tunjung (1899), Tunjung-Kwanyar (1900), Tanjung-Kapedi (1900), Kapedi-Tambangan (1900), Tambangan-Kalianget (1899), Kwanyar-Blega (1901), Tanjung-Sampang (1901), dan Sampang-Blega (1901).

Foto Stasiun KA Pamekasan Jaman Belanda

Pembukaan masing-masing jalur KA, mengacu kepada nama-nama stasiun pemberhentian (spoorstation) dan sebagian besar sejajar dengan jalan raya di bagian selatan Pulau Madura. Dalam buku Madura Dalam Empat Jaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, (Huub de Jong, 1987: 13) dipaparkan, pada zaman Hindia Belanda, jalur KA dikelola Madura Stoomtram Maatschappij.

Awalnya moda transportasi KA memang hanya digunakan sebagai sarana angkutan garam sebagai komiditi utama Madura antara Kalianget dan Kamal maupun sebaliknya.

Kereta kemudian tak hanya melayani garam. Penduduk lokal menjadikan sebagai wahana transportasi paling cepat dan murah. Perjalanan KA dari titik awal sampai akhir, di zaman itu berlangsung hampir sehari penuh. Perjalanan dengan KA ini disambung dengan kapal-kapal tambang (feri) yang berlayar antara Pelabuhan Kamal (Bangkalan) dan Pelabuhan Ujung/ Perak (Surabaya - Jawa) maupun antara Pelabuhan Kalianget (Sumenep) dengan Pelabuhan Panarukan (Situbondo).
Foto Jembatan KA antara Sampang-Pamekasan yang Baru Dibangun Belanda

Sejarah kelam transportasi KA Madura terjadi pada masa kolonial Jepang. Jalur KA Kalianget - Pamekasan dibongkar tentara Dai Nippon dengan mengerahkan tenaga-tenaga Romusha. Besi rel bekas jalur KA yang dibangun Belanda tersebut dijarah oleh Jepang untuk selanjutnya dijadikan mesin-mesin perang Jepang selama Perang Pasifik (Perang Dunia II).

Praktis setelah masa kemerdekaan, tranportasi KA di Madura hanya menyisakan jalur Pamekasan sampai Kamal. Jalur itu cukup disesaki penumpang meski tidak sepadat di Jawa. Turun dari kapal penyeberangan di Dermaga Kamal, KA siap mengangkut masyarakat ke berbagai tempat di Madura. Sebaliknya, KA yang mengangkut penumpang dari berbagai Madura akan berhenti di stasiun Kamal untuk selanjutnya diteruskan dengan kapal menuju Surabaya.
Lingkaran Merah Adalag Rangkaian Gerbong KA di Ujung Dermaga Pelabuhan Kalianget Sumenep

Pada masa itu jalur trasportasi KA menjadi favorit atau pilihan utama masyarakat Madura karena angkutan darat seperti bus, mobil pribadi, minibus, apalagi sepeda motor, belum sebanyak sekarang. Namun seiring kemajuan jaman, moda trasportasi ini mulai ditinggal oleh masyarakat dengan beralih ke sarana angkutan lain. Jalur KA di Madura pun kemudian resmi ditutup pada tahun 1987.

Nah, sejak diresmikannya Jembatan Suramadu pada 10 Juni 2009, PT KAI sepertinya mulai tergerak kembali menghidupkan jalur KA di Madura. Apalagi melihat fakta pertumbuhan penduduk Madura yang kian besar serta makin padatnya jalur trasportasi darat memang membuka peluang pembukaan bagi angkutan darat lainnya, yakni kereta api. Bisa terwujudkah KA kembali menyusuri daratan Pulau Madura? Kita tunggu saja.

Data sejarah KA di Madura diambil dari: http://www.inka.web.id
Foto sejarah KA di Madura diambil dari Madoera Stoomtram Maatschappij
Rel KA Dari Sumenep Menuju Kalianget
Loko C3117 Yang Sedang Lewat di Telang - Bangkalan sekitar 1969
Loko C2602 dan C2602 di Depo KA Kamal - Bangkalan 7 Oktober 1971
Jaringan Rel KA Madura Jaman Belanda, Kemungkinan ini di Wilayah Antara Torjun-Sampang
Wooo....Reng Blendeh (Orang Belanda) Lagi Mejeng Berlatar Stasiun KA Kamal
Foto Stasiun KA Kamal - Bangkalan Jaman Belanda, Madoera Tram
Suasana Stasiun Kamal di Era Belanda

 Asyik juga ya foto-fotonya. Kita tunggu saja, bisakah Madura kembali punya kereta api?!